Rabu, 28 Oktober 2009

Hikmah Yg Tersembunyi


Tahukah kamu mengapa bencana alam yang melanda di negara kita rata2 terjadi pada malam hingga pagi hari??

Rata2 terjadinya bencana tersebut antara menjelang waktu Shubuh sampai selesai Shubuh.

Yang seharusnya menjadi pertanyaan kita adalah ada apa dengan waktu2 tersebut? Mengapa terjadinya bencana alam itu hampir bersamaan di antara waktu menjelang Shubuh sampai selesai Shubuh, dimana saat itu masih banyak orang yang sedang tidur nyenyak, mereka lebih suka mempertahankan selimutnya dari dinginnya udara malam dibandingkan harus bangun pagi2 buta dan membasuh wajahnya dengan air yang masih terasa sejuk? Adakah yang istimewa dari waktu2 tersebut? Ataukah ada suatu misteri yang belum terungkap dari waktu2 itu? Jawabannya, pasti ada, karena tiap2 kejadian di muka bumi ini pasti ada alasannya, tidak akan sia2 Allah menetapkan sesuatu. Maka tugas kita sebagai manusia adalah mencari hikmah sebesar2nya. Karena ternyata pada waktu2 tertentu, Allah SWT telah banyak menjelaskannya dalam Al Quran " Demi waktu shubuh, Demi waktu Isya, Demi waktu Dhuha ". Selain itu Allah juga telah mengistimewakan waktu2 di malam hari, di sepertiga malam adalah waktu yang paling utama untuk bermunajad kepadaNya. Dimana pada waktu tersebut, Allah pasti akan mengabulkan setiap permintaan hamba2Nya. Karena hanya sedikit dari milyaran manusia yang rela menukar waktu tidurnya dan menggantikannya dengan menghadap kekasih hatinya, kekasih yang sesungguhnya. Dimana milyaran manusia, lebih suka mempertahankan selimutnya dibandingkan meminta sesuatu kepada Rabbnya, Allah yang menciptakan dunia beserta isinya dan tak mungkin kita mencari tempat lain selain tempat itu juga adalah milikNya, Allah yang tak akan bisa kita bersembunyi dariNya selain Dia pasti akan menemukan Kita, Allah yang memberikan rezeki tiada henti, dan sedikitpun tiada rezeki yang kita terima melainkan hal itu pun datang dari kemurahan hatiNya.

Entah disadari atau tidak, mungkin musibah dan bencana alam yang selama ini melanda bangsa kita ternyata mengandung hikmah yang tersembunyi di dalamnya. Bisa jadi ini semua merupakan teguran atas kesombongan dan keangkuhan kita sebagai manusia yang tak pernah mau faham, kepada Sang Penguasa Kerajaan Langit dan Bumi. Supaya kita dapat introspeksi diri dan terus memperbaiki diri. Bukankah Rasululloh SAW pernah mengatakan :

"sungguh merugi seseorang, jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin dan celakalah seseorang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin".

Mari kita renungi, kita tadaburi teguran Allah ini dengan rendah hati saudaraku. Mari sama2 introspeksi diri dan tak lelah memperbaiki diri. Saling menasehati dalam kebaikan, saling mengingatkan antara saudara seiman apabila telah melakukan kekhilafan. Sudah cukupkah amal kebaikan kita selama ini untuk menebus semua kesalahan2 kita? Seberapa banyak amalan yang selama ini sering kita bangga-banggakan dapat menebus semua dosa2? Yakinkah semua amalan itu diterima oleh Allah dan mampu menutupi semua kemaksiatan2 kita selama di dunia?

Hanya diri kita yang dapat menjawabnya saudaraku...Mungkin terlintas dalam benak ini, mungkin masih ada keraguan dalam diri ini. Mampukah saya melakukannya? Apakah bisa? Jawabnya harus BISA! Kita bisa dan mampu melakukannya, asalkan masih ada niat di hati, bersungguh-sungguh ingin memperbaiki diri dan selain itu SEGERA dikerjakan! Karena hanya orang2 yang cinta dan rindu kepada Rabbnya-lah yang bisa melakukan itu semua. Hanya orang2 yang ingin selalu berada di dekatNya-lah yang rela membuka mata walaupun rasa kantuk terus menggodanya. Hanya orang2 pilihanlah yang menginginkan agar Rabbnya selalu sayang padanya dan mau melakukannya. Semoga kita semua termasuk di dalamnya, Amin...Semoga tulisan ini dapat menjadi renungan tersendiri bagi kita untuk introspeksi dan terus memperbaiki diri. Ayo saudaraku, kita berlomba-lomba dalam kebaikan untuk satu tujuan, yaitu SYURGA Allah Aza Wa Jalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar